Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2013

Nasionalisme 120 menit

Oleh Yusup Bachtiar            Begitu panjang perjuangan bangsa Indonesia dalam merebut kemerdekaan dari tangan penjajah. Butuh waktu yang lama pula untuk mensolidkan segala bentuk perbedaan dan ambisi dari berbagai sudut perjuangan dari sudut daerah, suku, ras, agama dan golongan. Selain itu butuh penyatuan konsep yang lama pula untuk memperkokoh ideologi bangsa Indonesia dalam menata roh negeri ini. Namun itu terjawabkan dalam catatan sejarah dan doktrinasi bahwa Indonesia butuh 350 tahun lamanya untuk memperoleh sebuah kebebasan dari belenggu penjajah yakni sebuah kemerdekaan dan sebuah pernyataan kuat terhadap negeri ini dari tangan pihak asing. Perjuangan mengatas namakan bangsa Indonesia, bahasa persatuan Indonesia dan tanah air satu Indonesia tercinta.            Kini bentuk perjuangan nampak berbeda dan begitu serentak saat-saat ini. Bukan lagi berperang militer dengan bangsa asing, bukan lagi berkeluh kesah akan sebuah penderitaan dan bukan lagi meneteskan darah. Melainkan seb

Orientasi Keilmuwan yang tak Tepat Guna

Oleh Yusup Bachtiar Melihat kondisi negera ini nampaknya masyarakat sudah hampir mengalami ketidakpercayaan terhadap keadaan yang sedang dihadapi sekarang ini. Tentunya ini disebabkan oleh beberapa permasalahan yang hampir mendasar dan menyentuh unsur terdekat bagi masyarakat Indonesia. Ketidakpercayaan tersebut tentunya dilontarkan kepada stock holder ataupun sang penguasa negeri ini yakni pemerintah. Entahlah siapa itu pemerintahnya namun yang menjadi sorotan penulis bukan untuk menyalahkan atau menghakimi sedini ini, akan tetapi mari kita mencoba menelaah penyebab kekhilafan ini semua.  Sekarang ini kita tengah dihadapi dengan  merosotnya nilai tukar Rupiah terhadap dolar yang saat ini hampir mencapai kisaran RP. 12.000 dan ini merupakan hal yang amat pelik jika tak terselesaikan dengan baik. Lalu permasalahan muncul kembali yang ditenggarai oleh langkanya pasokan kedelai karena hal tersebut merupakan makanan pokok masyarakat Indonesia.   Lalu dimanakah peran keilmuwan saat ini,