Jajaka Blusukan
Liputan
kegiatan Festival Olahraga Permainan Tradisinoal
“Kuring
hirup ku budaya, kuring hurip ge ku budaya”. Begitulah papagon sunda yang
menjadi inspirasi liputan pada kali ini.
Pagi
yang cerah menaungi arena Gymnasium Universitas Pendidikan Indonesia dalam
kegiatan Festival Olahraga Permainan
Tradisional pada hari Sabtu 18 Mei 2013 . Ajang perlombaan permainan
tradisional yang melibatkan mahasiswa
se-Universitas Pendidikan Indonesia cukup mendapat respon baik dari beberapa
jurusan. Jenis perlombaan yang dipertandingkan diantaranya adalah Enggrang,
Gerobak Sodor, Dagongan, Bakyak dan lari balok. Menurut ketua Pelaksana
kegiatan tersebut dalam penyampaian sambutannya. Kegiatan ini bertujuan sebagai
ajang silaturrahmi antar jurusan, menjadi sarana melestarikan budaya permainan
tradisonal dan memupuk jiwa sportiftas mahasisiwa. Hal lain pun disampaikan
oleh salah satu Dosen dari FPOK yakni Pak Supardi, bahwa kegiatan ini didasari oleh matakuliah Independent Studies yakni olahraga masyarakat
seperti permainan tradisional yang nasibnya cukup memprihatinkan. Oleh sebab
itu kegiatan ini diharapkan mampu mengingatkan mahasiswa terhadap budaya
permainan tradisonal, menumbuhkan kecintaan terhadap budaya dan tentunya dapat
memberikan kebugaran jasmani. Selain itu ada misi yang diharapkan dalam
pendidikan karakter. Pertama karakter kebugaran jasmani
mahasiswa, karena dengan sehatnya seseorang maka akan berpengaruh dalam segala
aktifitas lainnya, percuma berprestasi namun tak memiliki kesehatan yang baik. Kedua
karakter mahasiswa yag berbudaya, karena ini menjadi salah satu fondasi
majunya suatu Negara. Ketiga karakter toleransi, kegiatan
ini adalah kegiatan perlombaan yang tentunya saling berlomba untuk merebutkan
juara namun tetap sportif dalam menerima hasil maupun bertanding dilapangan
serta yang menang dapat menghargai yang kalah.
Sedangkan
disisi lain Sorak-soray tampak menyelimuti semua peserta kegiatan tersebut,
kegembiraan tampak terpancar dalam semua yang terlibat dalam kegiatan itu. Ini sebuah
pertanda bahwa kepedulian mahasiswa terhadap perkembangan permainan tradisional
masih sangat kuat. Namun tidak dapat dipungkiri kegiatan ini belum bisa diikuti
oleh seluruh jurusan Universitas Pendidikan Indonesia. Padahal kegiatan ini
sangat penting bagi para calon pendidik sebagai penambah referensi terhadap
kearifan budaya lokal.
Komentar
Posting Komentar