Titik Maksimal Pencapaian


Oleh Yusup Bachtiar
“Kesuksesan kita bukan karena tidak pernah jatuh, tapi mampu bangkit kembali setiap kita jatuh”
 (-Oliver Goldsmith-)
Mengatakan hidup akan sukses itu mudah loh? Akan tetapi kemudahan itu tak semudah seperti kita mengucapkannya dan tak semudah seperti kita membalikan telapak tangan. Kesuksesan itu adalah sebuah pencapaian seseorang atau puncak dari segala usaha yang dilakukannya. Kesuksesan itu bersifat subjektif karena menurut beberapa orang tingkat kesuksesan itu berbeda-beda.  Banyak orang yang mengharapkan hidupnya itu akan sukses. Bahkan semua orang berharap seperti itu karena kesuksesan merupakan sebuah pengharapan yang mutlak  dari naluriah seorang manusia yang tak dapat dipungkiri.
Saya akan berbagi sebuah pengalaman yang mudah-mudahan bisa bermakna. Dan mudah-mudahan ini menjadi sebuah makna yang membawa saya menuju pencapaian ksuksesan. Amin.
1.      Sebuah niat dan Perencanaan
Kesuksekan itu membutuhkan perencanaan yang baik dalam proses pencapaiannya. Perencanaan itu timbul sebagai awal pembidikan arah hidup kita ke depannya. Di dalam sebuah perencaan tak akan lepas dari yang namanya sebuah niat. Kesungguhan niat akan berpengaruh dalam proses perencanaan kita ke depannya. Jika niatnya saja tidak sepenuh hati, maka perencanaannya pun kurang maksimal.  Diusahakan hati senada dengan pikiran, ucapan dan tindakan. Jika keempat aspek ini seimbang tentunya akan berdampak baik terhadap proses perencanaan masa depan kita. SEJAUH MANA KITA SUDAH BERENCANA TERHADAP MASA DEPAN? Jangan-jangan untuk berencana pun kita tak pernah dan enggan. Perencanaan itu sebagai bentuk pengarah terhadap apa yang akan kita lakukan. Buatlah rencana utama dan juga buat rencana alternatif sebagai jalan kedua atau seterusnya, jika rencana pertama masih belum berhasil maka kita sudah siap akan rencana selanjutnya dan memperbaiaki usaha yang sebelumnya sudah kita lakukan. Rencanakan diri kita mau jadi apa, kemana dan berbuat apa. Biarpun kita memiliki rencana yang banyak namun adakalanya kita memfokuskan beberapa rencana tersebut. Agar perencanaan yang sudah kita niatkan bisa maksimal. Tapi jangan takutlah kita berencana, seorang arsitektur bangunan pun berawal dari sebuah perencanaan untuk membangun sebuah gedung yang megah dan penuh perhitungan dalam merencanakannya. Seorang Event Organizer pun dalam menyelanggarakan sebuah kegiatan melewati beberapa tahap seperti Tahap persiapan, pelaksanaan dan tahap evaluasi kegiatan.  Begitupun dengan para pejuang bangsa kita dalam merebut kemerdekaan Indonesia dari tangan penjajah, mereka melakukan beberapa rencana sebagai bentuk usaha pencapaian kemerdekaan.
“Lebih Baik Bersimbah Keringat dalam Merencanakan daripada Bersimbah Darah di Medan Perang”.
2.      Ikhtiar yang kontinuitas
Seseorang yang mau sukses adalah orang yang mau bermimpi dan berimajinasi dan sungguh-sungguh dalam mewujudkan mimpi-mimpi menjadi sebuah kenyataan bukan hanya menjadikan bunga tidur  yang menghiasi angan-angan. Dia pun bisa menjadi petarung sejati dalam meraih asa impiannya dan dia pun adalah seorang yang tak lupa akan doa-doa dan pengharapan kepada Tuhan Yang Maha Esa yaitu Allah SWT.  Berusaha dengan semaksimal mungkin dalam menjalankan rencana-rencana yang telah disusun dan tak pernah ada kata putus asa. Terkadang ada beberapa orang ketika melakukan sesuatu namun belum berhasil dia sudah putus asa. Apa yang menyebabkannya putus asa karena pola pikir yang dibangun adalah SAYA TELAH GAGAL. Padahal itu adalah pencapaian yang belum pada waktunya. Katakan bahwa yang kita lakukan sebelumnya adalah SAYA BELUM BERHASIL. Hal inilah yang sering terjadi dikehidupan nyata. Setelah rencana awal belum berhasil bahkan seterusnya terkadang kita belum berani untuk memulai kembali usaha perwujudan impian kita. Disinilah kita harus tanamkan dalam diri betapa pentingnya berusaha dan berdoa kepada sang khalik yang kontinuitas sehingga hasil yang kita dapat pun tak berhenti hanya sampai titik minimal melainkan maksimal. Karena Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum tersebut yang mengubah sendiri nasibnya. Terus berusaha dan berdoa serta cari peluang semaksimal mungkin buatlah sang putus asa bosan berada di dalam diri kita dan jangan biarkan mereka betah berlama-lama di dalam diri kita.
“Impian yang tidak terlaksana adalah impian yang terpenjara oleh musuh nomor satu yakni TAKUT GAGAL”
(-Dexter Yager-).
3. Tawakal
Niat dan perencanaan serta ikhtiar sudah maka selanjutnya adalah menyerahkan sepenuhnya kepada Allah SWT. Karena sesungguhnya kita sudah berusaha secara maksimal dan penuh perhitungan yang matang. Yakini saja bahwa apa yang sudah kita lakukan pasti ada timbal balik yang fantastis, yang tak pernah akan kita duga-duga sebelumnya.

Komentar

  1. cukup,bagus bisa membuat orang yang membacanya menjadi termotivasi

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

meraih mimpi