POLITIK-tainment
Oleh Yusup Bachtiar
Sekarang
ini sepertinya masyarakat Indonesia sudah mempunyai tayangan hiburan terbaru di
Televisi bahkan lebih dari itu. Fenomena itupun mengalahkan sinetron-sinetron
top seperti Tukang Bubur Naik Haji, Putih Abu-abu atau bisa jadi mengalahkan
fenomena Breaking Dawn 2. Sebenarnya apa sih tontonan baru masyarakat Indonesia
yang selalu hadir setiap pagi bahkan hingga larut malam.
Masih
ingatkah kalian dengan fenomena kemenangan Jokowi- Ahok di Pilgub DKI Jakarta
beberapa waktu yag lalu? Jika anda ingat tentunya ada banyak hal menarik yang
disajikan Jokowi-Ahok . Munculnya sosok Jokowi yang merakyat, kegiatan
sehari-harinya yang selalu bersafari ke tempat-tempat kumuh dengan gaya
penampilannya sederhana serta mendobrak birokrasi dan protokoler kenegaraan
yang kaku. Sedangkan gaya kepempinan Ahok yang berani dan tegas dalam hal
birokrasi. Namun ada lagi yang unik dengan Brand kemeja kotak-kotaknya tentunya
hal tersebut menyebabkan meda-media masa tak hentinya mengekspose tindak lakon
Jokowi-Ahok yang sekarang ini bak selebritis papan atas Indonesia. Memang hal
bagus yang dilakukan oleh Jokowi-Ahok mereka berhasil mendobrak dunia politik
yang penuh rekayasa lobi-lobi partai. Masyarakat pun sudah tidak terbodohi lagi
oleh retorika partai-partai politik yang terkesan pepesan kosong. Figur partai
pun kalah dengan sosok calon yang diusungnya. Ini menandakan bahwa masyarakat
sedang kurang percaya lagi dengan adanya partai politik.
Ternyata
gaya-gaya merakyat dan melawan arus biokrasi kini sudah menjadi Trend Center politisi di Negara kita.
Tidak hanya Jokowi-Ahok saja, sekarang munculnya Dahlan Iskan (Menteri BUMN) dengan
gaya nyentriknya dalam kegiatan
sehari-harinya dan sekarang menjadi orang paling kontroversi di Indonesia serta
ramai muncul dimedia Televisi bahkan media online. Coba lihat ketika Dahlan
Iskan dengan beraninya membuka palang pintu Tol dan mengatur lalu lintas
kendaraan di jalan Tol ketika ada keterlambatan jadwal buka pintu Tol oleh
petugas. Selanjutnya, aksi menerobos kemacetan Jakarta dengan menaiki ojek
motor sesuat hal yang tak lazim dilakukan oleh pejabat Negara. Dan yang paling
hangat-hangatnya diberitakan saat ini adalah beraninya beliau mencob menguak
para pemeras dari DPR yang katanya kongkalikong dengan kementrian BUMN.
Nampaknya tak hanya Dahlan Iskan
yang tiba-tiba saja muncul di ranah media masa Indonesia. Selain itu, muncul
pula Chairul Tanjung dengan Si Anak Singkongnya yang tiba-tiba bermunculn
iklannya. Aburizal Bakrie (ARB) yang tak mau kalah dengan politisi-politisi
sebelumnya yang bermunculn di iklan Televisi ataupun media masa lainnya.
Sektretaris Kabinet Dipo Alam yang mungkin masyarakat pada umumnya belum
mengenal sosok tersebut. Tiba-tiba saja beliau dengan beraninya seperti
pahlawan muncul mengkritisi 3 Kementrian d lingkungan kabinetnya. Namun itu
semua tak lepas dari kesan pencitraan diri seorang politisi dan pengalihan isu
politik. Walaupun andalah yang masing-masing menilai fenomena aksi para pejabat
di Negara kita ini. Entah itu pencitraan tau memang pnggilan hati. Kita lihat
saja nanti.
Hal
yang menjadi kritik sosial dan terkesan lucu adalah para politikus/politisi
sekarang ini sudah beralih ranah lingkupnya. Para politisi telah
mentransformasi menjadi seorang selebritas dadakan demi mencapai suatu citra.
Bahkan menurut Yunarto Wijaya Direktur Riset Charta Politika Indonesia, berbeda
dengan kalimat “saya berfikir, maka saya ada” oleh Rene Descartes, politisi ini sudah memposisikan dalam sebuah idiom
“saya selebritis, maka saya ada!”.
Gejala
narsisme ini sendiri berjalan linear seiring dengan budaya Televisi dan
digital. Dalam politics
and Popular Culture Street (1997) melukiskan genre politik ini sebagai a matter
Performance. Politik memiliki kaitan erat dengan budaya pop. Pemain di depan
pemirsa Televisi menjadi bentuk seni pertunjukkan seperti pencalonan bintang
artis Indonesia yang melaju dibursa Pilgub Jawa Barat kali ini. Ini menandakan
citra kesan, dan penampakkan luar adalah segalanya. Panggung politik telah
berubah menjadi panggung entertainment. Media masa sudah berkuasa dibandingkan
penguasa dalam hal menyebarkan pesan dan symbol kepada public. Hal seperti
inilah yang sekarang kita lihat sehari-hari di Televisi seolah-olah politik
sekarang menjadi hiburan semata dengan pelakunya seorang selebritis beralih menjadi politisi
dan politisi beralih peran sebagai selebritas. Sungguh aneh dan unik fenomena
politik sosial di Negara kita ini.
The Casinos with the best slots at Casinos with the best slots at Mapyro
BalasHapusThe 하남 출장안마 Best Casinos with 부산광역 출장마사지 the Best Slots at Mapyro 세종특별자치 출장안마 · Wild 충청남도 출장샵 Casino, Dublin, Dublin, Belfast, Southwell, Mummys Gold, Manorone, Dublin, Cork and more · Isle of Man Casino 청주 출장샵